PULAU GEBE, GREEN FORES INDONESIA – Menteri ESDM bersama Gubernur Maluku Utara meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid berkapasitas 1,2 Megawatt (MW) di Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, pada Selasa (24/10/2023). Proyek yang menelan investasi Rp 98 miliar ini menjadi tonggak sejarah bagi transisi energi di daerah kepulauan terpencil.
PLTS ini dirancang untuk bekerja secara hybrid dengan genset diesel yang sudah ada. Pada siang hari, PLTS akan menjadi sumber energi utama, mengurangi ketergantungan pada solar yang harganya mahal dan polutif. Sistem battery storage juga disiapkan untuk menyimpan kelebihan energi dan digunakan pada malam hari.
“Keberadaan PLTS Hybrid ini sangat strategis. Pertama, mendukung operasional perusahaan tambang nikel yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Kedua, dan yang paling penting, memberikan pasokan listrik yang lebih stabil dan bersih bagi 845 rumah tangga warga Pulau Gebe yang sebelumnya hanya menikmati listrik 8-12 jam per hari,” papar Gubernur Maluku Utara dalam sambutannya.
Direktur Utama PT PLN (Persero) menyatakan bahwa Pulau Gebe dipilih sebagai pilot project karena potensi sinar mataharinya yang melimpah dan kebutuhan energinya yang tinggi dan kritis. “Keberhasilan project ini akan menjadi blueprint untuk pengembangan EBT di pulau-pulau terdepan lainnya di Indonesia Timur,” ujarnya.
Tantangan ke depan adalah pada aspek pemeliharaan dan sustainabilitas operasional. Diperlukan pelatihan bagi teknisi lokal untuk dapat menangani perawatan panel dan sistem battery. Selain itu, komitmen pendanaan untuk operasional dan pemeliharaan jangka panjang harus jelas agar investasi besar ini tidak sia-sia dan benar-benar dapat dinikmati oleh masyarakat untuk tahun-tahun yang akan datang. (GFI/Tim)
