Harita Nickel Perkuat Program Swasembada Pangan, Obi Dibidik Menjadi Lumbung Pangan Halmahera Selatan

Harita Nickel Dukung Keberlanjutan Pertanian

OBI,GREEN FORES -Upaya mewujudkan Kecamatan Obi sebagai lumbung pangan di Kabupaten Halmahera Selatan terus diperkokoh.

Harita Nickel melalui manajemen Corporate Social Responsibility (CSR) secara intensif melaksanakan sosialisasi program ketahanan pangan kepada berbagai kelompok masyarakat di kecamatan tersebut.

Sosialisasi yang berlangsung sejak 24 November ini menggunakan metode diskusi terbuka serta melibatkan kelompok tani, nelayan, pelaku UMKM, pemerintah desa, dan pemerintah kecamatan.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada penyampaian materi program, tetapi juga menjadi ruang untuk menampung saran dan kebutuhan masyarakat, sekaligus menyelaraskan peran masing-masing pihak dalam mendorong terwujudnya swasembada pangan di Obi.

Pengembangan Sawah 30 Hektare dan Regenerasi Petani

Salah satu program utama yang menjadi perhatian adalah rencana pengembangan lahan persawahan seluas ±30 hektare di Desa Buton. Program tersebut dirancang melalui kemitraan antara kelompok tani, koperasi, dan pemerintah desa guna memperkuat produksi pangan berbasis lokal.

Harita Nickel juga memperkenalkan Program Petani Milenial sebagai bagian dari upaya regenerasi sumber daya manusia di sektor pertanian. Program ini mencakup pelatihan budidaya ramah lingkungan, manajemen usaha tani, pengelolaan pascapanen, serta pemanfaatan teknologi pertanian yang relevan.

Penguatan Pertanian Berkelanjutan

Komitmen perusahaan terhadap pertanian berkelanjutan kembali ditegaskan melalui Rumah PROPAM Produksi Pupuk Alami. Melalui program ini, petani didorong untuk mampu memproduksi pupuk organik secara mandiri guna menekan biaya produksi dan menjaga kualitas tanah dalam jangka panjang.

Perusahaan menilai penerapan pertanian organik merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai hasil panen sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem pertanian di Obi.

Dukungan untuk Sektor Perikanan dan UMKM

Selain sektor pertanian, Harita Nickel juga menyampaikan kesiapan mendukung penguatan kelompok nelayan melalui pelatihan budidaya ikan, bantuan alat tangkap ramah lingkungan, serta fasilitasi akses pasar.

Di sektor UMKM, program diarahkan pada peningkatan kapasitas pelaku usaha serta pengembangan rantai pasok pangan dari hulu ke hilir agar potensi pangan lokal dapat diolah dan dipasarkan secara optimal.

Kolaborasi sebagai Fondasi Utama

Perwakilan tim CSR Harita Nickel menegaskan bahwa keberhasilan swasembada pangan membutuhkan keterlibatan seluruh unsur masyarakat. “Pemerintah desa, pemerintah kecamatan, kelompok tani, nelayan, UMKM, dan pemuda harus bergerak secara simultan. Harita Nickel siap menjadi mitra aktif dalam proses ini,” ujarnya.

Tim CSR lainnya turut menekankan peran penting generasi muda. Menurutnya, pemuda Obi memiliki potensi besar dalam inovasi dan kemampuan adaptasi terhadap teknologi, sehingga harus menjadi aktor utama dalam pembangunan pertanian di wilayah tersebut.

Respons Positif dari Masyarakat dan Pemerintah Desa

Program ini mendapat respons positif dari masyarakat. Ketua Kelompok Tani Desa Buton menyampaikan bahwa inisiatif pengembangan sawah 30 hektare merupakan langkah strategis yang dapat mendorong kemandirian pangan daerah.

Dukungan serupa datang dari kelompok nelayan yang menyambut baik perhatian perusahaan terhadap sektor kelautan, terutama terkait pelatihan budidaya dan akses pemasaran hasil tangkap.

Pj. Kepala Desa Jikotamo juga mengapresiasi pendekatan inklusif yang diterapkan. Ia menyatakan bahwa pemerintah desa siap mendukung program melalui regulasi dan pendataan yang diperlukan.

Arah Besar Pembangunan Pangan di Obi

Program swasembada pangan yang dirancang Harita Nickel tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada penguatan rantai pasok pangan yang mandiri, efisien, ramah lingkungan, dan berorientasi jangka panjang.

Target akhir dari program ini adalah menjadikan Obi sebagai wilayah yang mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal sekaligus menjadi pemasok bagi daerah lain di Halmahera Selatan.

Dalam beberapa bulan mendatang, sejumlah kegiatan lanjutan seperti pelatihan, pendampingan lapangan, pembentukan kelompok usaha, distribusi sarana pertanian, serta penyiapan infrastruktur akan mulai dilaksanakan.

Menutup rangkaian sosialisasi, perwakilan tim CSR menegaskan komitmen perusahaan untuk mengawal implementasi program secara berkelanjutan. “Ini merupakan langkah awal. Implementasi, evaluasi, dan pertumbuhan bersama merupakan orientasi kami. Harapannya program ini dapat menjadi warisan pembangunan bagi generasi Obi di masa mendatang,” ujarnya.

Dengan penguatan kolaborasi dan dukungan seluruh elemen masyarakat, harapan menjadikan Obi sebagai pusat pertanian dan pangan yang maju serta berkelanjutan semakin terbuka. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *